Harmonisasi
merupakan proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik
akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar
praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Harmonisasi
akuntansi internasional saat ini merupakan salah satu isu terpenting
yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar
modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan
keuangan.
Istilah
harmonisasi dan standarisasi seolah-olah memiliki arti yang sama.
Secara umum, standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku
dan sempit bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal
dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi
perbedaan-perbedaan antar negara, dan oleh karenanya lebih sukar untuk
diimplementasikan secara internasional.
Sedangkan
Harmonisasi lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan
satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan
telah mengalami kemajuan besar secara internasional dalam tahun-tahun
terakhir.
Komparabilitas
informasi keuangan merupakan konsep yang lebih jelas daripada
harmonisasi. Informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi,
pengungkapan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki
kemiripan dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat
membandingkannya (setidaknya dalam beberapa aspek) tanpa perlu
membiasakan diri dengan lebih dari satu sistem.
Harmonisasi akuntansi mencakup :
1. Harmonisasi akan standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan,
2. Harmonisasi
akan pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahan publik terkait
dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3. Harmonisasi akan standar audit
Pendukung Harmonisasi Internasional
Para
pendukung harmonisasi internasional mengatakan bahwa harmonisasi
(bahkan standarisasi) memiliki banyak keuntungan. Sir Bryan Carsberg,
mantan Sekretaris Jenderal IASC, menulis sekitar bulan September 2000 :
Pendekatan
yang hati-hati untuk menganalisis keinginan akan harmonisasi
internasional memperlihatkan bahwa biaya dan manfaat yang diperoleh
berbeda-beda dari satu kasus ke kasus yang lain. Mereka yang menggunakan
bahasa Inggris sebagai bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa
Inggris menjadi bahasa kedua yang sangat banyak digunakan diseluruh
dunia. Namun demikian, meskipun dapat dilakukan, kita tidak dapat
memperoleh kesepakatan bahwa Inggris atau bahasa umum lainnya harus
digunakan untuk menggantikan 6.800 bahasa atau lebih yang sekarang ini
digunakan di dunia. Kita mengakui bahwa bahasa merupakan wahana budaya
yang tak tergantikan dan bahwa penghapusan budaya yang berbeda akan
menyebabkan kerugian yang sangat besar dalam bidang sastra dan ekspresi
budaya lainnya.
Bagaimana
dengan harmonisasi perpajakan dan sistem jaminan sosial ? Kalangan
usaha akan mengalami manfaat yang cukup besar dalam perencanaan, biaya
sistem dan pelatihan, dan sebagainya dari harmonisasi. Namun kasus ini
menunjukkan kepada kita kerugian harmonisasi yang lain.
Perpajakan
dan sistem jaminan sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap
efisiensi ekonomi. Sistem yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda.
Kemampuan untuk membandingkan cara kerja pendekatan yang berbeda di
negara yang berbeda menyebabkan negara-negara mampu melakukan
peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling
berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang
efisien melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas
sistem perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan
akan menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar
negara.
Sebuah
tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang
terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain :
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia
tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi
yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki
efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
5.
Sejarah Penentuan Standard Akuntansi Internasional
Awal
tahun 1971 ( sebelum pembentukan IASC ), beberapa pihak mengatakan
bahwa penentuan standar internasional merupakan solusi yang terlalu
sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi,
sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang terbangun dengan
sendiri didalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi
yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang
dimilikinya.
Pada
saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel untuk
mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan
lingkungan ekonomi sosial, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini
akan menjadi sebuah tantangan secara politik tidak dapat diterima
terhadap kedaulatan nasional.
Beberapa
pengamat yang lain mengatakan bahwa penetapan standar akuntansi
internasional pada dasarnya merupakan sebuah taktik kantor-kantor
akuntan besar yang menyediakan jasa akuntansi internasional untuk
memperluas pasar.
Lebih
jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan
menimbulkan “standar yang berlebihan.” Perusahaan harus merespons
terhadap susunan tekanan nasional, sosial, politik, dan ekonomi yang
semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan
internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar. Argumen terkait
adalah perhatian politik nasional sering kali berpengaruh terhadap
standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik internasional tidak
terhindari lagi akan menyebabkan kompromi standar akuntansi.
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi guna mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
(1) Rekonsiliasi
(2) Pengakuan bersama ( yang disebut sebagai “imbal balik”/resiprositas)
Rekonsiliasi
berbiaya lebih rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan
keuangan lengkap berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun hanya
menyajikan ringkasan, bukan gambaran perusahaan yang utuh.
Pengakuan
bersama terjadi apabila pihak regulator diluar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip
negara asal. Imbal balik tidak meningkatkan perbandingan laporan
keuangan lintas negara dan dapat menimbulkan “lahan bermain yang tidak
seimbang” yang mana memungkinkan perusahaan-perusahaan asing menerapkan
standar yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang
diterapkan terhadap perusahaan domestik.
Perdebatan
mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan
penuh. Sebagian besar perusahaan secara sukarela mengadopsi Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting
Standards-IFRS). Dan banyak pula negara yang telah mengadopsi IFRS
secara keseluruhan.
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
(a) Perjanjian internasional atau politis;
(b) Kepatuhan secara sukarela (atau didorong secara profesional);
(c) Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi nasional.
Usaha-usaha
standar internasional lain dalam bidang akuntansi pada dasarnya
dilakukan secara sukarela. Standar-standar itu akan diterima atau tidak
tergantung pada orang-orang yang menggunakan standar-standar akuntansi.
Saat standar internasional dan standar nasional tidak sama, tidak akan
jadi masalah, tetapi ketika kedua standar tersebut berbeda, standar
nasional harus menjadi rujukan pertama (mempunyai keunggulan).
Organisasi Internasional yang Mendorong Harmonisasi
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standard
akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi
internasional :
1) Badan standard Akuntansi Internasional (IASB)
2) Komisi Uni Eropa (EU)
3) Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4) Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5) Kelompok kerja ahli antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas standard
Internasional Akuntansi dan Pelaporan, bagian dari konfrensi
Perserikatan Bangsa-bangsa dalam perdagangan dan pembangunan.
6) Kelompok kerja dalam standard Akuntansi Organisasi kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (kelompok kerja OECD)
Yang
juga penting adalah Federasi Internasional Bursa Efek (FIBV) organisasi
perdagangan untuk pasar surat berharga dan derivatif yang teratur
diseluruh dunia. Salah satu tujuan FIBV adalah untuk menetapkan standard
harmonis untuk proses usaha dalam perdagangan surat berharga lintas
batas, termasuk penawaran publik lintas batas.
Badan Standard Akuntansi Internasional
Badan
Standard Akuntansi Internasional (IASB) dahulu IASC, merupakan badan
pembuat standar sektor swasta yang independen yang didirikan pada tahun
1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan
direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum restrukturisasi IASC
mengeluarkan 41 Standard Akuntansi Internasional (IAS) dan sebuah
kerangka dasar untuk penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan.
Tujuan IASB adalah :
1. Untuk
mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standard akuntansi
global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang
mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi,transparan, dan dapat
dibandingkan dalam laporan keuangan dan pelaporan keuangan lainnya untuk
membantu para partisipan dalam pasar modal dunia dan pengguna lainnya
dalam membuat keputusan ekonomi.
2. untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3. untuk
membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar akuntansi
internasional dan standard Pelaporan Keuangan Internasional ke arah
solusi berkualitas tinggi.
IASB
mewakili organisasi akuntansi dari sekitar 100 negara. Dengan
sedemikian luasnya dasar dukungan ini, IASB merupakan kekuatan pendorong
dalam penentuan standard akuntansi.
Struktur IASB yang Baru
Dewan
IASB membentuk suatu kelompok kerja strategi yang mempertimbangkan
bagaimana seharusnya strategi dan struktur IASC setelah menyelesaikan
program kerja standard ini. Pada November 1999 dewan IASC secara bulat
menyetujui suatu resolusi yang mendukung usulan struktur baru intinya
adalah :
1) IASC akan didirikan sebagai sebuah organisasi independent
2)
Organisasi tersebut akan terdiri dari dua bagian utama, Perwalian dan
Dewan, serta komite Interpretasi tetap dan dewan penasihat standard
3)
Perwalian akan menunjuk anggota dewan,melakukan pengawasan dan
mengumpulkan dana yang diperlukan, sedangkan dewan memiliki tanggung
jawab tunggal untuk penentuan standard akuntansi
I
|
IASB
yang direstrukturisasi tersebut bertemu untuk pertama kalinya pada
bulan april 2001. IASB , setelah direorganisasi akan mencakup badan
berikut :
1. Badan Wali.
Badan wali IASB mengangkat anggota dewan, komite interpretasi pelaporan
keuangan internasional dan dewan penasihat standard. Perwalian
bertanggung jawab untuk mengumpulkan dana dan mengawasi serta
mengevaluasi prioritas dan operasi IASB.
2. Dewan IASB.
Dewan menetapkan dan memperbaiki standard akuntansi keuangan dan
pelaporan usaha. Tanggungjawabnya meliputi ”memenuhi tanggung jawab
untuk seluruh permasahalan teknis IASB termasuk penyusunan dan
penerbitan standard Akuntansi Internasional,Standard Pelaporan Keuangan
Internasional,dan Draf Standard… serta persetujuan akhir atas
interpretasi yang dikeluarkan oleh komite Interpretasi Pelaporan
Keuangan.” dan menyetujui proposal proyek serta metode dan prosedur
untuk mengembangkan standard. Dewan yang ditunjuk oleh Badan Wali untuk
memberikan”kombinasi terbaik yang ada dari keahlian teknik dan latar
belakang pengalaman bisnis internasional dan kondisi pasar yang
relevan”. Anggota-anggota tersebut diangkat untuk masa lima tahun, dan
hanya dapat diperpanjang satu kali.
3. Dewan Penasihat Standard.
Dewan penasihat standard ditunjuk oleh perwalian, yang memiliki latar
belakang geografis dan profesional yang berbeda,yang ditunjuk untuk masa
tiga tahun yang dapat diperbaharui”. Dewan Penasihat standard umumnya
bertemu tiga kali setiap tahun. Tanggung jawabnya adalah untuk
memberikan nasihat kepada dewan mengenai agenda dan prioritasnya, untuk
memberikan pandangan mengenai dewan atas ”organisasi dan individual
dalam dewan atas proyek penentuan standard utama” dan untuk memberikan
”nasihat lainnya” kepada dewan dan perwalian.
4. Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional (IFRIC).
IFRIC diangkat oleh perwalian. IFRIC menginterpretasikan ”Penerapan
Standard Akuntansi Internasional dan standar pelaporan keuangan
internasional dalam konteks kerangka dasar IASB” menerbitkan rancangan
interpretasi dan mengevaluasi komentar atasnya dan memperoleh
persetujuan dewan untuk interpretasi akhir.
Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
Standar Pelaporan Keuangan Internasional saat ini telah diterima secara luas di seluruh dunia, sebagai contoh :
(1) digunakan oleh banyak negara sebagai dasar ketentuan akuntansi nasional;
(2)
digunakan sebagai acuan internasional di kebanyakan negara-negara
industri utama dan negara-negara pasar berkembang yang membuat
standarnya sendiri;
(3)
diterima oleh banyak bursa efek dan badan regulator yang memperbolehkan
perusahaan asing atau domestik untuk menyampaikan laporan keuangan yang
disusun menurut IFRS;
(4) diakui oleh Komisi Eropa dan badan supranasional lainnya.
Respons Komisi Pasar Modal AS terhadap IFRS
SEC
(Komisi Pasar Modal AS) menyatakan 3 kondisi yang harus dipenuhi oleh
perusahaan sebelum SEC menerima standar IASB. Adapun 3 kondisi tersebut
adalah sebagai berikut :
(1)
Standar harus mencakup bagian inti ketentuan akuntansi yang menentukan
dasar akuntansi yang komprehensif dan secara umum dapat diterima
(2) Standar harus berkualitas tinggi, menghasilkan daya banding dan transparansi, serta memberikan pengungkapan penuh
(3) Standar harus di interpretasikan dan diterapkan secara ketat.
Perbandingan antara IFRS dan Isi Prinsip Akuntansi Komprehensif lainnya
Badan
Standar Akuntansi Keuangan AS (FASB) telah memulai suatu proyek besar
yang membandingkan IAS dengan standar AS pada tahun 1995, dan
menerbitkan laporan yang detail pada tahun 1996 dan 1999. proyek
perbandingan antara IASC dan GAAP AS merupakan bagian dari rencana FASB
untuk aktivitas internasional, yang mencakup promosi daya banding
internasional standar akuntansi. Tujuan utama penelitian ini adalah
untuk memberikan informasi dalam menilai dapat diterimanya IAS untuk
pencatatan surat berharga di Amerika Serikat.
Studi lain telah dilaksanakan dengan tujuan untuk mendorong konvergensi antara standar akuntansi nasional dengan IFRS.
UNI EROPA (EUROPEAN UNION – EU)
Traktat
Roma mendirikan EU pada tahun 1957, dengan tujuan untuk
mengharmonisasikan sistem hukum dan ekonomi negara-negara anggotanya
Komisi Eropa (EC, badan berkuasa dalam EU) memliki kekuasaan penuh atas direktif akuntansinya terhadap seluruh negara anggota.
Salah
satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa.
Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan
mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar
tunggal bagi :
- Perolehan modal dalam tingkat EU
- Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi
- Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
EC
telah meluncurkan suatu program utama harmonisasi hukum perusahaan
segera sesudah pembentukannya. Direktif EC saat ini telah mencakup
seluruh aspek hukum perusahaan, beberapa diantaranya memiliki pengaruh
langsung terhadap akuntansi.
Direktif
EU Keempat, yang dikeluarkan pada tahun 1978 merupakan satu set aturan
akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar EU.
Ketentuan Direktif Keempat berlaku bagi akun-akun perusahaan secara
individu dan mencakup aturan bentuk laporan keuangan, ketentuan
pengungkapan, dan aturan penilaian. Pandangan yang tepat dan wajar
merupakan ketentuan paling dasar dan mempengaruhi pengungkapan dalam
bentuk catatan kaki, sebagaimana halnya mempengaruhi laporan keuangan.
Direktif Keempat juga mewajibkan laporan keuangan untuk diaudit.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan-perusahaan Eropa
mengungkapkan informasi yang dapat dibandingkan dan setara dalam laporan
keuangannya.
Direktif
Ketujuh, yang dikeluarkan pada tahun 1983, membahas masalah-masalah
laporan keuangan konsolidasi. Pada saat itu, laporan keuangan
konsolidasi merupakan kekecualian dan bukan kewajiban. Direktif Ketujuh
mewajibkan konsolidasi bagi kelompok usaha yang besarnya di atas ukuran
tertentu, menentukan pengungkapan dalam catatan dan laporan direktur,
dan mewajibkan dilakukannya audit.
Direktif
Kedelapan, dikeluarkan pada tahun 1984, membahas berbagai aspek
kualifikasi profesional yang berwenang untuk melaksanakan audit yang
diwajibkan oleh hukum (audit wajib). Pada dasarnya, direktif ini
menentukan kualifikasi minimum auditor. Direktif ini juga tidak membahas
kebebasan pendirian profesional di antara negara-negara EU. Pelatihan
wajib harus diselesaikan di bawah pengawasan seorang auditor yang telah
ditunjuk. Harus terdapat indepedensi, namun Direktif Kedelapan
memberikan kekuasaan diskresi terhadap negara-negara EU untuk menentukan
kondisi-kondisi indepedensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar